Rimbang atau Solanum Torvum Swartz merupakan tanaman yang
berumur panjang karena bisa hidup selama bertahun-tahun. Pemanfaatan dari
rimbang ini sendiri sangat bermacam-macam karena rimbang mengandung banyak
sekali kandungan vitamin A. Dan tak hanya itu, kandungan vitamin C di dalam buah
rimbang juga sangat tinggi. Pemanfaatan rimbang sendiri salah satunya sebagai
bahan pengobatan alternatif herbal, mengatasi bengkak akibat pukulan, mengatasi
telat datang bulan, sakit lambung, jantung berdebar. Kini pembudidayaan rimbang
banyak dilakukan, lantas bagaimanakah cara budidaya
rimbang? Simak ulasan singkat berikut.
Petunjuk Cara Budidaya Rimbang Secara Benar
Tahap awal budidaya rimbang
Sebenarnya rimbang bisa ditanam di mana saja, entah itu di
dataran tinggi maupun di dataran rendah. Namun untuk membudidayakan rimbang ini
juga tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Dalam budidaya rimbang, waktu
penanaman yang terbaik adalah pada saat awal musim kemarau atau pada akhir musim
penghujan atau bisa juga ditaman pada saat musim hujan. Untuk menanam rimbang
ini bisa dilakukan dengan cara menyemai bijinya terlebih dahulu. Lakukan
penyemaian biji rimbang ini layaknya menyemai biji tomat, semai biji rimbang
tersebut hingga tumbuh sekitar 10 cm atau telah berusia 1,5 bulan.
Tahapan budidaya rimbang
selanjutnya adalah dengan memindahkan benih yang telah disemai ke lahan yang
sebelumnya telah dipersiapkan. Jarak tanam tanaman rimbang ini sebaiknya 70 x 80
cm. Jika tanah pada lahan pembudidayaan ini kurus maka perlu diberikan pupuk
kandang dan jika lahan tersebut ternyata tandus maka perlu diberi pupuk buatan
sebanyak 40 kg ZA, 80 kg DS. Yang lebih baik adalah gunakan saja pupuk alami
seperti pupuk kandang dan juga pupuk kompos.
Tahap perawatan budidaya rimbang
Dalam budidaya rimbang, perawatan yang baik dan benar sangat
mutlak untuk dilakukan agar tumbuh kembang tanaman rimbang ini tak terganggu.
Meski begitu, sebenarnya perawatan serius pada tanaman rimbang sangat jarang
dilakukan. Perawatan yang perlu dilakukan hanyalah pembersihan lahan di sekitar
tanaman rimbang agar bersih dari rumput-rumput liar maupun tanaman liar lain
yang bisa bersarang serta mengganggu pertumbuhan tanaman rimbang.
Tahap panen budidaya rimbang
Budidaya rimbang akan memasuki masa panen
setelah usia tanaman 3 bulan sejak tanaman tersebut ditanam. Buah rimbang yang
bisa dipetik atau dipanen adalah buah rimbang yang hampir tua, tak terlalu muda
atau terlalu tua. Dalam 1 tahun, tanaman rimbang akan menghasilkan lebih dari 2
kg buah rimbang. Buah rimbang ini bisa dimanfaatkan atau diolah menjadi sayur
dengan cabe hijau atau dengan tauco, buah rimbang tersebut juga bisa digunakan
sebagai lalap baik mentah maupun masak. Demikian sedikit informasi mengenai cara
budidaya rimbang yang sangat mudah untuk dilakukan, semoga bisa bermanfaat.