Waluh merupakan salah satu buah yang cukup digemari, selain
diolah menjadi berbagai macam olahan sup dan sayuran, waluh juga digunakan
sebagai tambahan dalam berbagai olahan makanan seperti puding, bubur, dodol
serta aneka jenis kue bercita rasa tinggi. Beragam manfaatnya inilah yang
membuat budidaya waluh cukup menguntungkan. Tanaman waluh ini termasuk
dalam jenis labu-labuan yang tumbuhnya merambat, sehingga apabila anda memiliki
pagar bambu yang cukup luas tidak ada salahnya anda manfaatkan untuk menanam
buah bercita rasa manis dan lembut ini.
Potensi Budidaya Waluh
Karakteristik Tanaman Waluh
Buah Walu memiliki beberapa ciri khusus yang antara lain
berwarna hijau mudah hingga hijau tua, berbentuk poligon, daun menjari dan tidak
beraturan serta memiliki akar serabut. Buah waluh tumbuh menempel pada tangkai
buah yang terletak di ketiak daun. Untuk mendapatkan bibit waluh yang baik dan
menghasilkan produk berkualitas maka diperlukan bakal bibit yang bagus, yang
dapat diperoleh dari induk dewasa kualitas unggul. Untuk anda yang ingin memulai
usaha budidaya waluh akan sangat dimudahkan dalam mencari lahan tanam, karena
tanaman waluh ini dapat ditaman dimana saja, baik dipekarangan rumah, kebun
maupun area persawahan.
Cara Menanam dan Membudidayakan Waluh
Hal pertama yang harus anda siapkan sebelum memulai budidaya
waluh adalah membuat lubang penanaman berukuran 25 cm dengan kedalaman 20
cm, selanjutnya isi galian dengan pupuk kompos yang telah dicampur dengan tanah
galian, biarkan selama seminggu. Selanjutnya isi gundukan pupuk tadi dengan 2
bibit labu, dan untuk menghindari hama, taburi area tanam bibit dengan abu
sekam. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, siapkan para-para yang kuat
sebagai tempat rambatan tanaman waluh, para-para yang anda buat harus
benar-benar kuat agar dapat menahan buah-buah labu yang beratnya dapat mencapai
3-5kg.
Untuk perawatan dalam budidaya waluh, yang pertama lakukan
penyiangan rumput secara berkala, yakni setelah 10 hari, 3 minggu dan 6 minggu
setelah masa tanam. Selain itu juga perlu dilakukan pembumbunan pada waktu
berumur 3 minggu dan 6 minggu. Selain itu agar tanaman waluh berumur panjang
makan perlu diberikan pupuk setiap 3 bulan sekali, dan jangan lupa untuk menjaga
kelembaban akar tanaman dengan jerami atau rumput kering dalam ukuran yang pas,
karena apabila terlalu kering tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, dan
apabila terlalu lembab, daun akan rimbun dan produksi buah berkurang, jika daun
terlalu lebat, sebaiknya potong bagian pucuk tangkai untuk memaksimalkan
pertumbuhan buah.
Masa penen pembudidayaan waluh dapat dimulai pada umur 7-8
minggu, dan selanjutnya dapat dipanen secara berkala setiap seminggu sekali.
Demikianlah cara budidaya waluh yang baik dan benar semoga
bermanfaat.