Budidaya ulat bambu mungkin belum terlalu familiar di
dunia bisnis, meski demikian peluang usaha ini tidak bisa dianggap remeh.
Permintaan ulat bambu yang selalu meningkat membuat bisnis ini semakin
berpeluang. Pada umunya ulat bambu ini digunakan sebagai pakan ikan atau reptil,
namun beberapa orang juga kini juga mengkonsumsi ulat bambu sebagai olahan
makanan. Rasanya yang lezat dan pemberitaan mengenai kandungan ulat bambu yang
kaya protein dan lemak, membuat permintaan akan ulat ini semakin meningkat.
Proses Budidaya Ulat Bambu
Hal-Hal Yang Diperlukan Untuk Budidaya Ulat Bambu
Cara budidaya ulat bambu cukup mudah dan tahapan
pembudidayaannya simpel, layaknya budidaya jenis ulat lainnya. Untuk dapat
membudidayakan ulat ini ada beberapa hal yang harus anda persiapkan, yang antara
lain adalah ember besar atau nampan dengan kedalaman minimal 16-25 cm. Ukuran
wadah ini akan cukup berpengaruh, semakin besar wadah yang anda gunakan maka
akan semakin baik. Selanjutnya karung goni, kain katun, tissu dan pasir. Untuk
pakan anda dapat menyiapkan buah atau sayuran segar atau havemut, dan sebagai
permulaan anda dapat menyiapkan 100 ulat bambu untuk dikembangbiakkan.
Cara Membudidayakan Ulat Bambu
Setelah anda menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk
budidaya ulat bambu, selanjutnya buat beberapa tempat pembiakan, dan
berikan lubang kecil dengan kawat untuk ventilasi, lubang ventilasi jangan
terlalu besar, agar ulat tidak dapat keluar. Selanjutnya siapkan substrat yang
terbuat dari serpihan dedak, sereal dan kepingan jagung yang digiling halus,
untuk substrat ini anda dapat membuatnya sendiri atau membelinya di penjual
perlengkapan umpan. Lapisi wadah yang telah anda siapkan dengan substrat setebal
5-7,6cm. Selanjutnya atur tempat pembiakan dengan suhu 21 ºC -24ºC, selain itu
pastikan tempat pembiakan agar bersih dan bebas dari bahan-bahan kimia. Lapisi
substrat dengan irisan buah dan sayuran segar, masukkan ulat bambu dan tutup
wadah agar ulat tidak keluar.
Tunggu hingga ulat berkembang biak, yang kurang lebih
membutuhkan waktu sekitar 10 minggu, selama waktu tersebut pastikan anda selalu
memeriksa kondisi wadah, dan ganti potongan sayur dan buah secara berkala.
Setelah telur menetas, buang kumbang yang sudah mati, dan pisahkan kumbang
dengan telur yang telah menetas, karena apabila anda tempatkan larva dan kumbang
secara bersamaan, larva yang telah menetas akan dimakan oleh kumbang. Itulah
cara mudah untuk budidaya ulat bambu, selanjutnya anda dapat memanen ulat bambu
ini secara berkala.
Tips Dalam Mengembangbiakkan Ulat Bambu
Agar budidaya ulat bambu anda dapat sukses dan berhasil,
ada beberapa hal yang harus anda lakukan, yang antara lain adalah simpan wadah
di tempat yang terkena cahaya, pastikan suhu wadah dan bersihkan wadah secara
berkala.