Minggu, 20 Desember 2015

Cara Budidaya Waluh Yang Baik Dan Benar

Waluh merupakan salah satu buah yang cukup digemari, selain diolah menjadi berbagai macam olahan sup dan sayuran, waluh juga digunakan sebagai tambahan dalam berbagai olahan makanan seperti puding, bubur, dodol serta aneka jenis kue bercita rasa tinggi. Beragam manfaatnya inilah yang membuat budidaya waluh cukup menguntungkan. Tanaman waluh ini termasuk dalam jenis labu-labuan yang tumbuhnya merambat, sehingga apabila anda memiliki pagar bambu yang cukup luas tidak ada salahnya anda manfaatkan untuk menanam buah bercita rasa manis dan lembut ini.

Potensi Budidaya Waluh

Karakteristik Tanaman Waluh

Cara Budidaya Waluh
Buah Walu memiliki beberapa ciri khusus yang antara lain berwarna hijau mudah hingga hijau tua, berbentuk poligon, daun menjari dan tidak beraturan serta memiliki akar serabut. Buah waluh tumbuh menempel pada tangkai buah yang terletak di ketiak daun. Untuk mendapatkan bibit waluh yang baik dan menghasilkan produk berkualitas maka diperlukan bakal bibit yang bagus, yang dapat diperoleh dari induk dewasa kualitas unggul. Untuk anda yang ingin memulai usaha budidaya waluh akan sangat dimudahkan dalam mencari lahan tanam, karena tanaman waluh ini dapat ditaman dimana saja, baik dipekarangan rumah, kebun maupun area persawahan.

Cara Menanam dan Membudidayakan Waluh

Hal pertama yang harus anda siapkan sebelum memulai budidaya waluh adalah membuat lubang penanaman berukuran 25 cm dengan kedalaman 20 cm, selanjutnya isi galian dengan pupuk kompos yang telah dicampur dengan tanah galian, biarkan selama seminggu. Selanjutnya isi gundukan pupuk tadi dengan 2 bibit labu, dan untuk menghindari hama, taburi area tanam bibit dengan abu sekam. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, siapkan para-para yang kuat sebagai tempat rambatan tanaman waluh, para-para yang anda buat harus benar-benar kuat agar dapat menahan buah-buah labu yang beratnya dapat mencapai 3-5kg. 

Untuk perawatan dalam budidaya waluh, yang pertama lakukan penyiangan rumput secara berkala, yakni setelah 10 hari, 3 minggu dan 6 minggu setelah masa tanam. Selain itu juga perlu dilakukan pembumbunan pada waktu berumur 3 minggu dan 6 minggu. Selain itu agar tanaman waluh berumur panjang makan perlu diberikan pupuk setiap 3 bulan sekali, dan jangan lupa untuk menjaga kelembaban akar tanaman dengan jerami atau rumput kering dalam ukuran yang pas, karena apabila terlalu kering tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, dan apabila terlalu lembab, daun akan rimbun dan produksi buah berkurang, jika daun terlalu lebat, sebaiknya potong bagian pucuk tangkai untuk memaksimalkan pertumbuhan buah. 

Masa penen pembudidayaan waluh dapat dimulai pada umur 7-8 minggu, dan selanjutnya dapat dipanen secara berkala setiap seminggu sekali. Demikianlah cara budidaya waluh yang baik dan benar semoga bermanfaat.

Cara Budidaya Waluh Yang Baik Dan Benar Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Sang Pelindung